Anda sering mengalami rasa nyeri di bagian tulang belakang, leher, atau pundak? Jangan sepelekan, karena bisa saja itu terjadi karena saraf yang terjepit.
Saraf terjepit, atau dalam istilah medis disebut dengan Herniasi Nukleus Pulposus (HNP) merupakan penyakit yang disebabkan karena bantalan lunak di antara ruas-ruas tulang belakang mengalami tekanan dan pecah, sehingga terjadi penyempitan dan terjepitnya urat-urat syaraf yang melalui tulang belakang.
Berbeda dengan banyak penyakit lain, penyakit ini bisa datang kapan saja secara tiba-tiba, karena salah satu penyebabnya adalah akibat kesalahan melakukan gerakan dalam aktivitas sehari-hari, misalnya mengangkat beban terlalu berat, dan sebagainya. Karena itulah rasa nyeri yang timbul terkadang dianggap sebagai rasa sakit biasa, padahal ada saraf yang terjepit akibatnya bisa sangat fatal, yakni bisa sampai kelumpuhan.
Selain rasa nyeri, sakit, dan ketidaknyamanan, masih ada dampak buruk lain jika salah satu saraf terjepit, yaitu terganggunya kompleksitas dari jaringan saraf. Saraf seseorang terdiri dari jaringan saraf yang berjumlah miliaran, dan tubuh seseorang bisa berfungsi dengan baik karena jaringan saraf tersebut. Tanpa jaringan ini, maka seseorang tidak bisa membedakan suhu panas dan dingin atau rasa senang dan rasa sakit.
Setiap aktivitas dapat berjalan dengan baik jika fungsi dari saraf dan jaringannya tidak terganggu. Jika ada salah satu jaringan yang rusak, maka bisa mempengaruhi seluruh jaringan saraf lain di tubuh. Misalnya jika ada saraf terjepit di tangan seperti carpal tunnel syndrome akan mengakibatkan mati rasa, nyeri, dan kelemahan. Jika kondisi ini diabaikan atau tidak segera diobati, maka jaringan saraf di sekitarnya juga akan terganggu dan otot-otot di tangan serta pergelangan kemungkinan menyusut sehingga mengakibatkan kelemahan akut.
Saraf terjepit dapat menimbulkan sensasi kesemutan, rasa terbakar atau seperti ditusuk-tusuk pada daerah tersebut. Jika kondisi ini terabaikan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan jaringan saraf. Kerusakan saraf ini bisa mengakibatkan hilangnya koordinasi fisik dan keseimbangan serta sensitifitas yang ekstrirn pada semua jenis kontak fisik. Karena itulah, sangat penting bagi kita untuk mulai mewaspadai penyakit ini dengan memahami berbagai seluk beluknya.
Penyebab dan Gejala
Penyebab saraf terjepit bisa bermacam-macarn, tapi penyebab paling umum adalah cedera, postur tubuh yang buruk, osteoartritis, stres dari pekerjaan yang berulang, kegiatan olahraga, dan juga obesitas. Jika saraf yang terjepit terjadi dalam waktu singkat, biasanya tidak akan menimbulkan kerusakan permanen dan saraf bisa berfungsi secara normal. Tapi tekanan terus terjadi, dapat menimbulkan sakit kronis dan kerusakan saraf permanen.
HNP sering terjadi pada daerah perbatasan antara ruas tulang belakang yang banyak bergerak dengan ruas tulang belakang yang tidak banyak bergerak. Daerah ini merupakan daerah yang paling banyak mendapatkan beban mekanik sehingga cepat mengalami penuaan dan kehilangan elastisitas. Akibatnya dapat terjadi penonjolan bantalan antar ruas tulang belakang yang menekan/menjepit saraf.
Selain itu, ada faktor-faktor lain yang memudahkan terjadinya proses penuaan, yakni kebiasaan merokok, faktor keturunan/genetik. Ruas tulang belakang yang paling sering terkena adalah ruas leher bawah dan ruas pinggang bawah
Gejala dan pertanda HNP bergantung pada ruas tulang belakang yang terkena dan ringannya penekanan/jepitan yang terjadi. HNP pada ruas leher akan menyebabkan rasa nyeri atau pegal pada leher atau bahu yang menyebar ke lengan. Rasa nyeri pada HNP dapat bertambah saat batuk atau mengejang.
Gejala lain juga meliputi rasa kesemutan atau kebas yang menyebar ke lengan. Pada HNP berat akan ditandai oleh kelumpuhan anggota gerak. Pada tahap awal kelemahan dalam menggenggam, selanjutnya kesulitan mengangkat lengan seperti gerakan menyisisr rambut atau mengancing baju. Pada keadaan yang lebih berat kelumpuhan akan diikuti lengan sisi lain dan kedua tungkai. Gejala lain yang dapat timbul adalah impotensi. HNP pada ruas pinggang akan menimbulkan rasa nyeri pada pinggang yang menyebar ke tungkai, umumnya ke daerah betis. Dalam bahasa awam rasa nyeri tersebut seperti menyetrum. Seperti halnya HNP leher, nyeri pada HNP pinggang juga akan lebih terasa saat batuk.
Gejala lainnya adalah rasa kesemutan, baal/kebas. Pada keadaan yang lebih berat, rasa nyeri akan semakin terasa saat berjalan atau duduk terlalu lama. Kelumpuhan pada HNP pinggang adalah ketidakmampuan berjalan dengan jingkat/jinjit, atau berjalan dengan tumit.
Mencegah Sejak Dini
Mengatasi saraf terjepit disarankan melalui tindakan medis, yaitu operasi. Konsekuensinya tentu saja dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu sebelum mengalami saraf terjepit, jalan terbaik tentu saja dengan melakukan pencegahan sejak dini.
Berbagai cara dapat dilakukan, yang berkaitan dengan gaya hidup. Pola makan misalnya, pilihlah makanan dan rninuman yang sehat terutama untuk kesehatan tulang. Selain itu tentu saja dengan melakukan olahraga secara teratur agar tubuh tetap terjaga kebugarannya, serta istirahat total bila tubuh sudah merasa lelah. Yoga adalah jenis olahraga yang tepat, karena minim risiko cidera tulang belakang.
Dalam beraktifitas, hindari gerakan-gerakan yang dapat mengganggu posisi tulang belakang, seperti posisi duduk yang benar, menghindari mengangkat beban dengan posisi membungkuk karena pusat beban akan tertuju pada tulang belakang. Serta saat dalam keadaan normal, rutinlah melakukan pijatan ringan ke tukang pijat yang memang berpengalaman.
0 comments:
Post a Comment